PENERAPAN DIVERSI DITINGKAT PENGADILAN NEGERI BAGI ANAK YANG MELAKUKAN TINDAKAN PIDANA (STUDI PENELITIAN PENGADILAN NEGERI LUBUK PAKAM KELAS IA/LABUHAN DELI)

Anak adalah bagian dari warga negara yang harus dilindungi karena mereka
merupakan bagian generasi bangsa dimasa depan. Dalam penyelesaian tindak pidana
perlu ada perbedaan penyelesaian tindak pidana antara pelaku orang dewasa dengan
pelaku anak. Adapun permasalahan yang diangkat yakni 1. Bagaimana penerapan
diversi ditingkat pengadilan? 2. Faktor-faktor apa penyebab anak melakukan tindakan
pidana? 3. Bagaimana perlindungan hukum bagi anak yang berhadapan dengan
hukum?
Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian yuridis-empiris, adapun
metode yang dipakai adalah penelitian lapangan (field research) dengan cara
melakukan wawancara terkait dengan penelitian ini dan penelitian ini juga
menggunakan penelitian pustaka (library research), dengan menggunakan data
primer yang bersumber dari hasil studi lapangan, dan data sekunder yang merupakan
bahan hukum untuk memberikan penjelasan terhadap bahan hukum primer.
Istilah kenakalan anak “Juvenile Delinquency” adalah tindakan atau perbuatan
(act) yang dilakukan oleh anak, jika pelakunya orang dewasa merupakan suatu
kejahatan. Ada beberapa faktor-faktor penyebab anak melakukan tindakan pidana.
Didalam Sistem Peradilan Pidana Anak, ada 2 (dua) upaya yang dapat dilakukan
yaitu 1. Upaya Keadilan Restoratif, dan 2. Upaya Diversi. UU No.11 Tahun 2012
Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak adalah sebagai bentuk Perlindung bagi anak
yang berhadapan dengan hukum.
Adapun yang menjadi hasil penelitian ini adalah faktor individu juga
lingkungan serta pendidikan sangat mempengaruhi perbuatan anak. Proses penerapan
sistem peradilan pidana anak melalui diversi ditingkat Pengadilan Negeri. Dan
adanya perlindungan hukum bagi Anak yang berkonflik dengan hukum.