PERAN KEPOLISIAN DALAM TINDAKAN PERTAMA TEMPAT KEJADIAN PERKARA (Studi Penelitian Di DIT SAMAPTA POLDA SUMUT)

Harapan dari Undang-Undang membuat aturan prosedur tindakan pertama
tempat kejadian perkara adalah agar tidak lagi terjadi hambatan, pada kenyataannya
masih ada terdapat hambatan dalam tindakan pertama tempat kejadian perkara. Ada
tiga permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini yaitu,Apa bentuk tindakan pertama
yang dilakukan dit samapta terhadap tempat kejadian perkara, bagaimana
persyaratan, larangan dan kewajiban petugas tindakan pertama tempat kejadian
perkara, bagaimana hambatan dit samapta polda sumut dalam tindakan pertama
tempat kejadian perkara
Penelitian ini adalah penelitian yuridis empiris, Teknik pengumpulan data
dilakukan melalui wawancara. Wawancara dilakukan di Dit Samapta Polda Sumut,
sifat penelitian ini bersifat deskriptif, Jenis Data yang digunakan adalah Data Primer
dan Data Sekunder, dan penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif.
Tindakan pertama tempat kejadian perkara adalah Tindakan Anggota
Kepolisian Republik Indonesia terhadap tempat kejadian perkara untuk
mengamankan tempat, pelaku (jika ada) dan barang bukti setelah peristiwa perkara
pidana terjadi,Persiapan Penanganan TKP Sebelum mendatangi tempat kejadian
perkara polisi menyiapkan personil dan sarana/peralatan yang memadai atau sesuai
dengan situasi dan kondisi kasus yang akan dihadapi.Proses identifikasi dalam
tindakan pertama tempat kejadian perkara memerlukan keterangan korban, apabila
korban meninggal dunia anggota kepolisian yang bertugas di Direktorat Samapta
hanya bisa membantu sebatas menjaga agar posisi korban tidak berubah dari posisi
awal ditemukan.
Hasil penelitian ini mendapatkan informasi bahwa peran Dit Samapta Polda
Sumut dalam tindakan pertama tempat kejadian perkaraadalah untuk mencari,
mengumpulkan, menganalisa, mengevaluasi petunjuk-petunjuk, keterangan dan bukti
serta identitas tersangka guna memberi arah terhadap penyidikan selanjutnya