Peran Keterangan Ahli Sebagai Alat Bukti Dalam Membantu Hakim Mengambil Keputusan Terhadap Tindak Pidana Pembuatan Surat Palsu (Analisis Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor : 155/Pid.B/2017/Pn-Pwr)

Perbuatan membuat surat palsu adalah perbuatan membuat sebuah surat yang sebelumnya tidak ada/belum ada, yang sebagian atau seluruh isinya palsu. Salah satu alat bukti yang sah dalam proses peradilan pidana adalah keterangan ahli, yaitu keterangan yang diberikan oleh seseorang yang memiliki keahlian khusus tentang hal yang diperlukan untuk membuat terang suatu perkara pidana guna kepentingan pemeriksaan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum normatif, Adapun sifat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif, sedangkan data penelitian diperoleh dari data primer, sekunder, dan tersier yang menggunakan metode penelitian pustaka (Library Research) Keterangan ahli merupakan alat bukti yang sah menurut Pasal 184 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana. Keterangan seorang ahli dalam memberikan keterangan dalam proses peradilan perkara pidana yaitu Sebagai suatu bukti keterangan dalam menjernihkan duduk persoalan yang timbul dalam suatu sidang dipengadilan. Penulis merasa kurang sependapat dengan lamanya pidana penjara yang dijatuhkan yakni hanya selama 6 (enam) bulan penjara tersebut karena jika dikurangi dari masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa, maka terdakwa hanya perlu menjalani masa hukuman selama 1 (satu) bulan saja, hal ini penulis rasa tidak sebanding dengan perbuatan terdakwa yang mempermalukan korbannya Penulis berpendapat, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 263 Ayat (2) KUHP telah terpenuhi, maka Terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam dakwaan tunggal Penuntut Umum