Tanggungjawab Notaris Dalam Pembuatan Perjanjian Pelunasan Hutang Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Melalui Subrogasi Dengan Cara Sepihak (Analisis Kasus dalam Putusan Nomor 1202/PDT.G/2019/PN.Sby)

Subrogasi adalah penggantian kedudukan kreditur oleh pihak ketiga dalam perjanjian, sebagai akibat pembayaran yang dilakukan oleh pihak ketiga atas utang debitur kepada pihak kreditur. Adapun permasalahan dalam skripsi ini adalah Bagaimana Akibat Hukum Pergantian Kreditur Kepada Pihak Ketiga Melalui Subrogasi Terhadap Jaminan Kredit Yang Dipasang Hak Tanggungan dan Analisa Kasus Dalam Pembuatan Perjanjian Pelunasan Hutang Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Melalui Subrogasi Dengan Cara Sepihak Dalam Putusan Nomor 1202/Pdt.G/2019/Pn.Sby. Penulisan ini menggunakan penelitian hukum deskriptif analisis jenis penelitian YuridisNormatif yaitupenelitian yang melihat sesuatu kenyataan hukum yang terjadi di masyarakat dengan melihat dari sudut pandang Normatif dengan menggunakan metode pengumpulan data Pustaka. Dalam Buku III Kitab Undang-Undang Hukum Perdata terdapat beberapa konsep penyelesaian utang piutang selain subrogasi, yaitu cessie dan novasi, Subrogasi dapat dimanfaatkan sebagai salah satu cara untuk penyelamatan kredit. Subrogasi adalah penggantian hak-hak si berpiutang ataukreditur oleh seorang pihak ketiga yang telah membayar atas hutang si berhutang kepada si berpiutang/kreditur. pada pokoknya menguraikan bahwa gugatan Penggugat ternyata kurang pihak karena tidak menarik Nyonya Goey Andrea Ezra Liani selaku istri dari Penggugat yang ikut hadir dan menandatangani Akta Perjanjian Kredit. Seorang pihak ketiga datang kepada debitur dan mengutarakan untuk melunasi hutan hutang debitur. Bila kreditur menerima pembayaran dari pihak ketiga tersebut, maka menurut hukum seorang pihak ketiga tersebut menggantikan kedudukan dan hak-hak kreditur termasuk jaminan-jaminan yang ada