Pematahan Dormansi Benih Melon (Cucumis melo, L) Secara Mekanis dan Perendaman ZPT Giberelin Untuk Mempertahankan Viabilitas.

Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh pematahan
dormansi benih melon (Cucumis melo, L) secara mekanis dan perendaman ZPT
giberelin untuk mempertahankan viabilitas beserta interaksi antara keduanya.
Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri
dari 2 faktor perlakuan dengan 8 kombinasi perlakuan dan 3 ulangan sehingga
diperoleh jumlah plot seluruhnya 24 perlakuan penelitian. Faktor yang diteliti
adalah Faktor pematahan dormansi benih secara mekanis dengan simbol “M”
terdiri dari 2 jenis yaitu: M0 = Kontrol (tanpa perlakuan) dan M1 = skarifikasi
benih. Faktor perendaman ZPT Giberelin dengan simbol “G” terdiri dari 4 taraf
yaitu: G0 = kontrol (tanpa perlakuan), G1 = 10 menit, G2 = 20 menit dan G3 = 30
menit.
Parameter yang diamati adalah Kadar air benih (%), Daya berkecambah (%)
kecepatan perkecambahan (%/Etmal) dan panjang kecambah (cm). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pematahan dormansi benih secara mekanis berpengaruh
sangat nyata terhadap kadar air benih, daya berkecambah, kecepatan
perkecambahan dan panjang tanaman, dimana perlakuan terbaik didapat pada
perlakuan M1 (skarifikasi benih). Pematahan dormansi benih dengan perendaman
ZPT Giberelin berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air benih, daya
berkecambah, kecepatan perkecambahan dan panjang tanaman, dimana perlakuan
terbaik didapat pada perlakuan G3 = (30 menit). Interaksi antara pematahan
dormansi benih secara mekanis dan perendaman ZPT giberelin berpengaruh tidak
nyata terhadap semua parameter yang diamati.