Analisis Penerapan PSAK No.16 atas Aktiva Tetap Berwujud pada PT PLN (Persero) UP3 Binjai

PT PLN (Persero) merupakan salah satu BUMN terbesar di Indonesia dan memiliki
jumlah aktiva tetap yang terbanyak di Indonesia. Oleh karena itu, sudah selayaknya
Perusahaan menerapkan kebijakan akuntansi Aktiva Tetap Berwujud yang sesuai
dengan PSAK No. 16. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Penerapan
PSAK No. 16 atas Aktiva Tetap Berwujud pada PT PLN (Persero) UP3 Binjai
sebagai cabang dari PT PLN (Persero). Di PT PLN (Persero) UP3 Binjai, diketahui
bahwa terdapat banyak aktiva tetap yang telah usang dan rusak sehingga tidak dapat
dipergunakan lagi namun masih dicatat sebagai aktiva tetap. Hal ini dikhawatirkan
dapat membuat pencatatan aktiva tetap tidak akurat karena biaya penyusutan akan
terus dihitung padahal aktiva tetap tersebut sudah tidak beroperasi dan tidak dapat
menghasilkan pendapatan lagi. Metode penelitian ini menggunakan metode
deskriptif kualitatif menggunakan teknik wawancara, observasi dan studi
dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan secara umum bahwa penerapan
PSAK No. 16 mulai dari pengakuan, pengukuran, penyusutan, penghentian hingga
pengungkapan aset tetap telah sesuai. PT PLN (Persero) UP3 Binjai berkomitmen
akan selalu mematuhi dan mengikuti peraturan terbaru PSAK No. 16.