DAMPAK KREDIBILITAS KEBIJAKAN FISKAL TERHADAP INFLASI DI INDONESIA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak pajak, pengeluaran pemerintah, suku bunga, investasi, nilai tukar, ekspor dan hutang luar negeri terhadap inflasi di Indonesia dan mengetahui faktor pajak, pengeluaran pemerintah, suku bunga, investasi, nilai tukar, ekspor dan hutang luar negeri secara bersama-sama terhadap inflasi di Indonesia. Hal yang diteliti bagaimana dampak pajak, pengeluaran pemerintah, suku bunga, investasi, nilai tukar, ekspor dan hutang luar negeri terhadap inflasi di Indonesia. Dengan menggunakan data sekunder dengan rentang waktu 10 tahun dan pengelolahan data menggunakan metode Confirmatory Factor Analysis (CFA) dan Regresi Linear Berganda. Penelitian ini dilatar belakangi pertimbangan bahwa inflasi yang tinggi dan tidak stabil memberikan dampak negatif terhadap kondisi ekonomi dan sosial. Dampak negatif tersebut menjadikan inflasi sebagai salah satu penyakit ekonomi yang ada di setiap negara, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Indonesia sendiri pada tahun 2013 laju inflasi kembali meningkat mencapai angka 6,41 persen, yang disebabkan oleh adanya kenaikan harga bbm (bahan bakar minyak) yang terus memicu kenaikan harga angkutan umum serta kenaikan bahan makanan. Berdasarkan hasil pengujian Confirmatory Factor Analysis (CFA) pada tabel KMO and Bartlett's test menunjukkan nilai tukar dan investasi signifikan terhadap inflasi di Indonesia, sedangkan pajak, pengeluaran pemerintah, suku bunga, ekspor, dan hutang luar negeri berpengaruh negative atau tidak signifikan terhadap inflasi di Indonesia dan berdasarkan hasil uji-f (uji hipotesis simultan) menunjukkan bahwa nilai tukar dan investasi secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap inflasi di Indonesia.