Pengaruh kebijakan moneter terhadap perekonomian setelah krisis keuangan tahun 2008

Krisis ekonomi 2008 dipicu oleh krisis keuangan global yang bermula dari kebangkrutan Lehman Brothers Holding Incorporation (LBHI) sebuah bank investasi di AS dan beberapa lembaga keuangan internasional yang reputasinya tidak diragukan. Kondisi krisis keuangan ini ternyata semakin memburuk dan meluas serta berkepanjangan karena tidak hanya dirasakan oleh Amerika, melainkan dampaknya telah menjalar secara global. Krisis keuangan pada tahun 2008 tersebut tercatat sebagai krisis finansial terburuk dalam 80 tahun terakhir,
bahkan para ekonom dunia menyebutnya sebagai “The Mother of All Crises”. Bahkan Indonesia yang memiliki keyakinan tinggi memiliki fundamental yang kuat ternyata terbukti kena imbas krisis keuangan Amerika tersebut. Perekonomin Negara Indonesia tidak kalah jauh terpukulnya dengan perekonomian negaranegara lainnya di dunia. Dalam hal ini para pemangku kebijakan dituntut untuk kemampuannya untuk membangkitkan perekonomian dari keterpurukan. Kebijakan moneter merupakan sebuah tuas kendali yang digunakan pemerintah
dalam mengendalikan perekonomian kearah yang lebih stabil. Metode analisis yang digunakan adalah Metode VAR. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel yang paling banyak berkontribusi terhadap variabel lain adalah jumlah uang beredar dan investasi dengan rekomendasi pengendalian variabel dalam jangka panjang adalah melalui jumlah uang beredar, suku bunga dan inflasi.