Analisis Penerapan PSAK 109 Tentang Zakat, Infak, Sedekah pada Lembaga zakat Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Studi Kasus di Lembaga IZI Sumut

Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) di Indonesia semakin berkembang pesat, bahkan diantara OPZ berlomba-lomba dalam pengumpulan zakat, infak/amal untuk menarik simpati masyarakat muslim khususnya muzaki dan donatur. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan menjadikan program penyaluran amil zakat yang kreatif dan inovatif sebagai pemberdayaan ekonomi mustahik sehingga program tersebut dapat meningkatkan status mustahik (penerima sedekah) menjadi minimal muzakki munfiq (orang yang berinfak). Namun yang penting adalah publikasi kepada masyarakat serta menerapkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan zakat. Dapat diketahui bahwa perkembangan zakat, infak, sedekah (ZIS) meningkat dari tahun ke tahun. Sehingga, diperlukan pencatatan khusus untuk pengelolaan ZIS. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pelayanan bagi masyarakat dalam menunaikan zakat, dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Sehingga penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut penerapan PSAK 109, Akuntansi Zakat, Infak dan Sedekah di LAZ Nasiona IZI Perwakilan Sumatera Utara. Dimana LAZNAS IZI Perwakilan Sumatera Utara yang didirikan sejak tahun 2014, mengalami perkembangan yang signifikan dalam hal penghimpunan zakat, terutama sejak 3 tahun terakhir. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif antara pengelolaan zakat praktik akuntansi di lapangan dengan ketentuan PSAK 109. Hasil penelitian sementara menunjukkan bahwa LAZNAS IZI Perwakilan Sumatera Utara belum menerapkan sepenuhnya PSAK 109 dalam hal penyajian pada pelaporan keuangan. Penerapan ini akan berdampak positif terhadap peningkatan penghimpunan zaka, infak, sedekah. Serta meningkatkan kepercayaan masyaraka terhadap LAZNAS IZI Perwakilan Sumatera Utara.