Ardyanti MODEL EFEK DISTRIBUSI DAN DESAIN DELEGASI KEBIJAKAN MONETER PASCA COVID-19 MELALUI UNSUR POLITIK DISTRIBUSI PENDAPATAN IN THE WORLD'SHIGHEST INCOME DISTRIBUTION COUNTRY.
ARDYANTI.pdf
Download (2MB)
Abstract
Penelitian ini bertujuan menganalisis kontribusi variabel dari interaksi variabel
Moneter dengan ekonomi makro dalam stabilitas pertumbuhan ekonomi. Dimana
variabel kebijakan moneter (jumlah uang beredar, inflasi, kurs dan suku bunga).
Kemudian ekonomi makro (pengangguran, distribusi pendapatan, dan
pertumbuhan ekonomi). Penelitian ini menggunakan data sekunder atau time
series yaitu dari tahun 2005 sampai tahun 2020. Model analisis data dalam
penelitian ini adalah model Simultan, VAR, Panel ARDL dan Uji Beda. Hasil
analisis Simultan menunjukkan bahwa variabel jumlah uang beredar dan
pengangguran signifikan terhadap GDP sedangkan variabel suku bunga dan PPP
tidak signifikan terhadap GDP. Sedangkan variabel nilai tukar dan GDP
berpengaruh signifikan terhadap PPP, Sementara Inflasi tidak signifikan terhadap
PPP. Hasil analisis VAR menunjukkan variabel masa lalu (t-1, t-2) memiliki
kontribusi terhadap variabel saat ini, baik untuk variabel itu sendiri atau untuk
variabel lain. Dalam jangka menengah maupun jangka panjang terdapat
perubahan pengaruh dari setiap standar deviasi masing-masing variabel yang
semula positif menjadi negatif dan begitupun sebaliknya. Terdapat perbedaan
signifikansi di antara variabel - variabel secara terstruktur. Variabel yang dominan
terhadap variabel itu sendiri dalam jangka pendek, menengah dan panjang adalah
PPP dan pengangguran sedangkan yang dominan terhadap variabel lain adalah
GDP, inflasi, jumlah uang beredar, nilai tukar, dan suku bunga. Kemudian hasil
Panel ARDL menunjukkan negara yang mampu menjadi leading indicator untuk
stabilitas pertumbuhaan ekonomi adalah hanya Indonesia, hal ini disebabkan
karena semua variabel atau indicator dalam penelitian yaitu (inflasi, jumlah uang
beredar, kurs, PPP, pengangguran dan suku bunga) negera tersebut berpengaruh
signifikan terhadap GDP. Hasil analisis Uji Beda menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan pada GDP dan PPP sebelum dan selama masa pandemi
Covid 19 di negara distribusi pendapatan tertinggi dunia.
Item Type: | Article |
---|---|
Divisions: | |
Depositing User: | Unnamed user with email tama@pancabudi.ac.id |
Date Deposited: | 16 Jun 2022 03:20 |
Last Modified: | 16 Jun 2022 03:20 |
URI: | http://eprints.pancabudi.ac.id/id/eprint/428 |