Analisis Anggaran Biaya Produksi Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Biaya Produksi Pada Rumah Sehat MKK (Minyak Kusuk Karo) Bersinar

Galingging, Yusnita Sari Analisis Anggaran Biaya Produksi Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Biaya Produksi Pada Rumah Sehat MKK (Minyak Kusuk Karo) Bersinar.

[thumbnail of Skripsi] Text (Skripsi)
YUSNITA SARI GALINGGING.pdf - Published Version

Download (3MB)

Abstract

UKM Rumah Sehat Minyak Kusuk Karo Bersinar yang beralamat Komplek
Perumahan Bekala Asri Blok V No.10 Medan, dimana UKM tersebut telah
melaksanakan produksi Obat trasional Herbal berasal dari Suku Karo ini telah ada
dari puluhan tahun lalu dari warisan nenek moyangnya. Perkembangan usaha
yang akan dijalankan UKM Minyak Kusuk Karo dilakukan dengan peromosi dan
penjualan produk ini masih dijalankan secara konvensional sehingga kurangnya
pendapatan yang tidak menentu dari penjulan UKM tersebut berakibat terkadang
pihak UKM mengalami kerugian dikarenakan lebih besar biaya produksi daripada
penerimaan penjualan UKM Minyak Kusuk Karo. Adapun judul pada penelitian
ini adalah Analisis Anggaran Biaya Produksi Sebagai Alat Perencanaan Dan
Pengendalian Biaya Produksi Pada Rumah Sehat MKK Bersinar. Hasil penelitian
menyimpulkan bahwa Pengendalian biaya produksi dilaksanakan gengan
menghitung persentase varians (penyimpangan) antara realisasi biaya yang
dikeluarkan untuk kegiatan yang secara langsung berhubungan dengan produksi
dengan anggarannya. Anggaran biaya bahan baku langsung sebesar
Rp.32.000.000 dan realisasi biaya bahan baku langsung sebesar Rp.33.340.000
diperoleh selisih sebesar Rp.-1.340.000 (-4,1%), terjadinya penyimpangan
(Unfavorable) tersebut dikarenakan harga bahan baku yang naik dan untuk
memaksimalkan kualitas produk yang dihasilkan. Anggaran biaya bahan baku
kemasan sebesar Rp. 20.272.000 dan realisasi biaya bahan baku kemasan sebesar
Rp.20.200.000 terdapat selisih sebesar Rp.272.000 (13,45%). Terjadinya
penyimpangan (favorable) ini disebabkan karena biaya bahan baku kemasan yang
harganya menurun dan adanya efisiensi penggunaan bahan baku kemasan
sehingga menghemat penggunaan anggaran. Anggaran biaya tenaga kerja
langsung sebesar Rp.13.680.000 dan realisasi biaya tenaga kerja langsung sebesar
Rp.14.280.000 terdapat selisih Rp.600.000 (-4,3%). Selisih yang terjadi
merupakan selisih yang merugikan (Unfavorable). Masuknya tenaga kerja baru
yang perlu adaptasi sedikit mempengaruhi proses produksi, tetapi unit usaha dapat
menutupi kekurangan itu dengan menambah jam overtime khusus untuk karyawan
lama yang sudah berpengalaman. Hal ini ditunjukkan agar rencana yang dibuat
perusahaan dapat berjalan maksimal. Anggaran biaya overhead pabrik sebesar
Rp.14.050.000 dengan realisasi biaya overhead pabrik sebesar Rp14.230.000
terdapat selisih yang merugikan sebesar Rp. 180.000 (-1,2%) disebabkan karena
pemakaian biaya overhead yang tidak efisien. disebabkan tidak efektifnya
pengunaan biaya overhead oleh para karyawan, yang mengakibatkan pemborosan
biaya overhead.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Direct Raw Material Costs, Direct Labor Costs, Overhead Costs, Packaging Costs
Subjects: H Social Sciences > HE Transportation and Communications
Divisions:
Depositing User: bancin bancin
Date Deposited: 16 Jun 2022 08:57
Last Modified: 16 Jun 2022 08:57
URI: http://eprints.pancabudi.ac.id/id/eprint/631

Actions (login required)

View Item
View Item