Model Stabilitas Adaptive Expectation Dalam Mengendalikan Inflasi Dan Pengangguran Pasca Covid-19 In The Country With The Lowest Unemployment Rate In The World

Model Stbilitas Adaptive Expectation merupakan situasi diamana individu
mengubah perkiraan variabel yang bersangkutan untuk menyesuaikan dengan level
saat ini. Dengan kondisi inflasi yang stabil dapat mengendalikan pengangguran.
Masa pandemi membuat lanju inflasi menurun dan angka pengangguran tinggi.
Demikian peran model stabilitas Adaptive Expectation (Kebijakan moneter dan
Fiskal) penting dalam mengendalikan inflasi dan pengangguran pasca covid-19 ini.
Metode analisis yang digunakan adalah SIMULTAN, VAR, Panel ARDL dan Uji
Beda. Hasil SIMULTAN menunjukkan pengaruh model stabiltas Adaptive
Expectation dengan kebijakan moneter dan fiskal dilihat dari JUB, PNG dan PDB
berpengaruh signifikan dan SB, KURS, GOV, UPAH dan INF tidak berpengaruh
signifikan secara simultan. Hasil VAR menunjukkan variabel masa lalu (t-p)
berkontribusi terhadap variabel sekarang terhadap variabel itu sendiri dan variabel
lain dan dari hasil estimasi ternyata terjadi hubungan timbal balik antara variabel
yang satu dengan variabel yang lainnya pada jangka pendek, mennegah dan panjang
menunjukkan bahwa adanya koordinasi antara kebijakan moneter (JUB dan SB)
dan kebijakan fiskal (GOV dan PDB) dalam mengendalikan Inflasi dan
Penganggura, namun yang paling efektif dalam menjaga stabilitas Inflasi dan
Pengangguran ialah kebijakan moneter. Hasil Panel ARDL menunjukkan Leading
Indicator utama efektivitas variabel dalam pengendalian stabilitas negara the
country with the lowest unemployment rate in the world yaitu SB dan PNG
signifikan mengendalikan stabilitas Inflasi. Hasil Uji Beda menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan pada INF dan PNG sebelum dan pada saat masa
covid-19 di negara the country with the lowest unemployment rate in the world.