Pengembangan Model Money Demand and Money Supply Selama Pandemi COVID-19 di lima Negara Emerging Market.

Meningkatnya Permintaan Uang dan Penawaran Uang di setiap Negara di
tentukan oleh sistem dan kebijakan pemerintah dalam memajukan ekonomi Negara.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis variabel suku bunga, inflasi,
Pertumbuhan ekonomi (PDB), kurs, konsumsi dan Jumlah Uang Beredar, Permintaan
Uang dan Penawaran Uang berpengaruh terhadap Jumlah Uang Beredar dan Inflasi di
5 negara Emerging Market yakni Turkey, Chili, India, Filiphina dan Indonesia. Jenis
penelitian ini adalah analisis kuantitatif dengan menggunakan data sekunder runtut
waktu dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2019 (time series) dan cross-section
yang di peroleh dari World Bank, CEIC, dan Trending Economic. Teknik analisis
data yang di gunakan adalah analisis regresi data panel dengan Pooled Mean
Group/AR Distributed Lag Models (PMG/ARDL) dan uji beda (Paired Sample Test).
Hasil estimasi data panel penelitian menunjukkan bahwa Leading indicator
efektivitas variabel dalam pengembangan Money Demand and Money Supply antara
lain variabel inflasi, suku bunga, PDB, dan kurs signifikan dalam jangka panjang
mempengaruhi Jumlah Uang Beredar dan efektif dalam pengembangan Money
Demand and Money Supply dan secara panel Inflasi dan Suku Bunga mampu menjadi
leading indicator pengembangan Money Demand and Money Supply di negara Chili,
India dan Indonesia. namun posisinya tidak stabil dalam short run dan long run dan
hasil estimasi pada penelitian uji beda menunjukkan bahwa pandemi COVID-19
berpengaruh signifikan terhadap JUB dan tidak signifikan terhadap INF di negara
Turkey, pandemi COVID-19 berpengaruh signifikan terhadap JUB dan juga
signifikan terhadap INF di Negara Chile, India, dan Filiphina, dan wabah pandemi
COVID-19 tidak berpengaruh signifikan terhadap JUB dan INF di Negara Indonesia.