Pengaruh Kinerja Keuangan dan Ekonomi Makro Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sub Sektor Farmasi Selama Masa Pandemi Covid-19 di Bursa Efek Indonesia

Harga saham memiliki nilai penting dan salah satu indikator keberhasilan perusahaan,
karena harga saham dapat mencerminkan nilai suatu perusahaan. Sebelum Covid-19
masuk ke Indonesia harga saham Sub Sektor Farmasi mengalami fluktuasi kenaikan
dan penurunan, pada masa pandemi Covid-19 perkembangan harga saham
perusahaan sub sektor farmasi di Bursa Efek Indonesia setiap triwulannya mengalami
kenaikan selama periode triwulan I tahun 2020 – triwulan I tahun 2021. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan dan ekonomi makro terhadap
harga saham perusahaan Sub Sektor Farmasi. Variabel yang digunakan dalam
mengukur kinerja keuangan dalam penelitian ini adalah Return on Equity (ROE),
Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER) sedangkan makro ekonomi
diukur dengan menggunakan Inflasi dan Nilai Tukar. Sampel dalam penelitian ini
ditentukan dengan metode purposive sampling. 11 Perusahaan Sub Sektor Farmasi
sebagai populasi dalam penelitian ini dan mendapatkan sampel sejumlah 8
perusahaan. Periode penelitian ini yaitu triwulan I tahun 2020 – triwulan I tahun
2021. Analisis regresi linier berganda digunakan dalam penelitian ini sebagai teknik
analisis data. Hasil analisis data menemukan bahwa pada uji F (uji simultan) kinerja
keuangan yang diukur dengan Return on Equity (ROE), Earning Per Share (EPS),
Debt to Equity Ratio (DER) sedangkan makro ekonomi diukur dengan menggunakan
Inflasi dan Nilai Tukar secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham
perusahaan sub sektor farmasi, sedangkan pada uji t (uji parsial) kinerja keuangan
dalam penelitian ini yang diukur dengan Return on Equity (ROE) memiliki nilai
berpengaruh signifikan terhadap harga saham dan Inflasi berpengaruh signifikan
terhadap harga saham. Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER) dan
Nilai Tukar tidak berpengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan Sub
Sektor Farmasi di Bursa Efek Indonesia selama masa pandemi Covid-19.