Sihombing, B Analisis Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pada Pemerintah Kota Medan.
FARIZ ADITYA PUTRA.pdf
Download (18MB)
BELLA SIHOMBING.pdf
Download (8MB)
Abstract
Pemerintah kota (PEMKO) Medan merupakan pusat pemerintahan di Sumatera Utara yang memiliki kebijakan ekonomi dan berprioritas pada pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan progresif dan selalu terus menerus melakukan perubahan sehingga dapat menempatkan kedudukan kota Medan sebagai inisiator pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara. Dengan diberlakukannya otonomi daerah, kota Medan mengemban tanggung jawab untuk menjadi lebih mandiri dalam pelaksanaan pengelolaan dan meningkatkan kinerja keuangan pemerintahannya yang pada akhirnya akan dipertanggungjawabkan kepada pemerintah pusat terlebih pada masyarakat kota Medan sendiri. APBD menjadi standar dalam penilaian kinerja keuangan pemerintah daerah. Sebagai pertanggungjawaban publik, Pemerintah daerah harus mengoptimalkan anggaran untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam hal ini setiap bagian dari struktur otonomi daerah harus disusun serta harus berfokus pada pencapaian tingkat kinerja secara ekonomi, efisiensi dan efektivitas (value for money). Penilaian kinerja anggaran pendapatan dan belanja diketahui setelah penggunaan dan penyerapan anggaran itu sendiri pada kegiatan-kegiatan yang ada pada instansi. Kinerja anggaran tersebut dapat disimpulkan secara efektif setelah melewati serangkaian kriteria berdasarkan analisis dan rasio yang digunakan dalam penelitian. Adapun penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi dan hasil kepustakaan yang terkait. Penelitian ini berjudul Analisis Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Derah Pada Pemerintah Kota Medan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kinerja anggaran pendapatan dan belanja selama periode anggaran 2018-2020. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif yang berdasarkan pada Laporan Realisasi Anggaran, dengan menggunakan analisis rasio efektivitas untuk mengukur penerimaan pendapatan asli daerah serta analisis kinerja belanja daerah yaitu berupa Analisis Varians Belanja, Analisis Pertumbuhan Belanja, Analisis Keserasian Belanja dan Rasio Efisiensi Belanja. Hasil analisis berdasarkan analisis rasio efektivitas pendapatan asli daerah menunjukkan bahwa pemerintah kota Medan kurang efektif dalam mengembangkan hasil dari sumber pendapatan asli daerah itu terlihat jelas pada tahun 2018-2020 itu berada pada nilai presentasi 77,45%, 79,11% dan 63,53% serta analisis pertumbuhan belanja menunjukkan bahwa Pemerintah Kota Medan dikatakan cukup baik, karena terlihat adanya pertumbuhan belanja dari tahun 2018-2029 dengan nilai 20,11%, pada tahun 2019-2020 dan nilai 0,33. Dari analisis Varians Belanja pada tahun 2018 adalah 77,31%, pada tahun 2019 adalah 80,27% dan pada tahun 2020 adalah 81,51% hal ini menunjukkan adanya penghematan anggaran yang dibelanjakan, karena tidak melebihi dari anggaran yang ditetapkan. Namun dilihat dari rasio efisiensi, realisasi anggaran pada tahun 2018-2020 tingkat efisiensi penggunaan anggaran bisa dikatakan cukup efisien. Proritas belanja BPKAD Kota Medan lebih memprioritaskan belanja operasi (83,15%) bila dibandingkan dengan belanja modal (19,61%).
Item Type: | Article |
---|---|
Divisions: | |
Depositing User: | putra |
Date Deposited: | 16 Jun 2022 02:46 |
Last Modified: | 16 Jun 2022 03:58 |
URI: | http://eprints.pancabudi.ac.id/id/eprint/391 |