Efektivitas Kebijakan Moneter Dalam Mengatasi Kemiskinan Di Top Five Poverty In Southeast Asia Countries

Penelitian ini menganalisis efektifitas kebijakan moneter terhadap Kemiskinan.
Dimana tujuan penelitian ini untuk melihat efektivitas variabel Pertumbuhan
Ekonomi, Inflasi, Jumlah Uang Beredar, Suku Bunga dan Kurs dalam mengentas
Kemiskinan. Masalah yang selama ini ada yaitu kurang tepatnya kebijakan yang
digunakan dalam pengentasan angka Kemiskinan. Namun dalam penelitian ini
memprediksi mampu menggunakan kebijakan moneter dalam penanganan
masalah Kemiskinan. Terdapat lima negara yang akan diteliti yaitu Laos,
Indonesia, Philipina, Myanmar dan Thailand. Analisis data untuk memprediksi
efektivitas kebijakan moneter dalam jangka pendek, menengah dan jangka
panjang yaitu menggunakan Vector Autoregression (VAR). Sedangkan untuk
melihat leading indicator pernegara menggunakan metode Panel ARDL.Ada pun
sumber data yang digunakan yaitu data skunder yang berasal dari Worldbank.
Dalam menganalisis data pada penelitian ini menggunakan Software Eviews 10.
Hasil penelitian Vector Autoregression (VAR) diketahui bahwa efektivitas
kebijakan moneter dikendalikan dengan tiga tahap. Dimana dalam jengka pendek,
menengah dan jangka panjang variabel Kemiskinan itu sendiri, Pertumbuhan
Ekonomi, Jumlah Uang Beredar dan Kurs dapat mengatasi angka Kemiskinan.
Lalu hasil dari analisis Panel ARDL diketahui bahwa variabel Suku Bunga dan
Jumlah Uang Beredar mampu menjadi leading indicator (Laos, Indonesia,
Philipina, Myanmar dan Thailand), akan tetapi posisinya tidak stabil dalam short
run dan long run. Leading indicator utama dari efektivitas kebijakan moneter
yang mampu menjadi leading indicator negara Laos, Indonesia, Philipina,
Myanmar dan Thailand dalam mengatasi Kemiskinan yaitu variabel Kurs dilihat
dari stabilitas short run dan long run. Dimana variabel Kurs dalam jangka pendek
dan jangka panjang signifikan mengatasi Kemiskinan.